Seni Tari Adalah Solusi Dari Wabah Depresi Pemuda Kini
Di tengah maraknya masalah kesehatan mental yang melanda generasi muda saat ini, seni tari muncul sebagai solusi yang efektif dalam mengatasi depresi dan kecemasan. Tidak hanya sebagai bentuk ekspresi diri, tari juga terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, menjadikannya alat yang kuat dalam melawan wabah depresi yang semakin meluas di kalangan pemuda.
Generasi z dengan kehidupannya yang disruptif dan serba cepat, telah membawa mereka pada kondisi kompromistis dengan hidup (lebay), gampang ngeluh, dan butuh dipeluk. Mereka gampang lelah, capek, susah tidur, energi down, perasaan bersalah, putus asa, sulit konsentrasi, dan tersemat niat untuk bunuh diri. Depresi jika dibiarkan atau bahkan disepelekan, bisa menjadi masalah besar.
Generasi z dengan kehidupannya yang disruptif dan serba cepat, telah membawa mereka pada kondisi kompromistis dengan hidup (lebay), gampang ngeluh, dan butuh dipeluk. Mereka gampang lelah, capek, susah tidur, energi down, perasaan bersalah, putus asa, sulit konsentrasi, dan tersemat niat untuk bunuh diri. Depresi jika dibiarkan atau bahkan disepelekan, bisa menjadi masalah besar.
Depresi di kalangan pemuda telah menjadi isu global yang serius. Tekanan akademik, kecemasan akan masa depan, serta ketergantungan pada media sosial adalah beberapa faktor yang memperburuk keadaan ini. Data menunjukkan bahwa semakin banyak remaja dan dewasa muda yang mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan yang parah. Dalam situasi ini, banyak yang mencari cara untuk mengatasi masalah ini, dan seni tari muncul sebagai salah satu solusi yang layak dipertimbangkan.
Tari adalah bentuk seni yang melibatkan gerakan tubuh yang ritmis, sering kali diiringi oleh musik. Lebih dari sekadar gerakan, tari adalah bahasa tubuh yang memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bagi banyak pemuda, tari menjadi saluran untuk menyalurkan emosi yang terpendam, mengurangi stres, dan menemukan kedamaian batin, hal inilah yang melatarbelakangi Andy salah satu siswa XII jurusan Akuntansi di SMK PSM 1 Kedunggalar untuk tampil menyalurkan kegelisahan dan aura buruk dalam diri untuk lebih lepas dan luas dengan cara berkelas.
Yap, pada hari sabtu 24 Agustus 2024 Andy menjadi salah satu tokoh utama yang berperan menjadi penari dalam rombongan karnaval pada kontingen C2 SMK PSM 1 Kedunggalar.
Siswa yang menjabat sebagai ketua osis ini meliuk tekuk penuh lekuk ditengah hiruk pikuk para penonton.
Membawakan tarian Reksa Bumi, dan memerankan sosok sengkala, atau sosok pengganggu yang hidup dalam dimensi kehidupan manusia untuk menebar bala dan gangguan. Andy hadir dengan membawa pesan positif yang disalurkan melalui tariannya, dimana manusia wajib menjaga, melestarikan bumi, dan manusia wajib menjaga apa yang menjadi titah kehidupan di bumi.
Konsep seni tari dapat menjadi sumber dukungan yang kuat dalam mengatasi masalah kesehatan mental bagi anak muda. Contoh saja saat mengekspresikan emosi, orang yang menari punya banyak cara untuk mengekspresikan isi pikirannya, mengubah masalah yang ruwet dan menumpuk di kepala menjadi sebuah karya. Proses panjang membuat karya adalah proses manusia untuk mengaktualisasikan dirinyai.
Pelaku seni tari itu peduli dengan lingkungan dan orang sekitar. Aktivisme atau partisipasi dalam perjuangan sosial dapat memberikan tujuan bagi individu yang mungkin merasa terpuruk oleh masalah kesehatan mental. Melibatkan diri dalam aktivisme sosial dapat membantu mengubah fokus kita dari diri sendiri ke perubahan positif untuk masyarakat. Aktivisme membantu kita untuk menemukan kembali alasan hidup.
Tidak semua orang cocok dengan budaya atau seni tari ini sebagai metode efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Namun, saat kalian mengalami masalah kesehatan mental, segera cari dukungan dari teman terdekat. Ingat! tidak ada solusi instan untuk masalah kesehatan mental. Seni Tari hanyalah tawaran, dan bijaksana dalam menekuni hobi adalah suatu keharusan.