SMK PSM 1 Kedunggalar Gelar Bedah Buku "Madilog" Karya Tan Malaka
Ngawi, 30 September 2024 — SMK PSM 1 Kedunggalar kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas wawasan literasi siswa dengan menggelar kegiatan bedah buku "Madilog" karya Tan Malaka pada hari Senin, 30 September 2024. Acara yang berlangsung di perpustakaan sekolah ini dihadiri oleh puluhan siswa, guru, dan beberapa staf yang antusias mengikuti diskusi seputar buku yang sarat dengan gagasan filosofis dan revolusioner tersebut.
Ibu Nur Robiatun, S.Pd, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan bedah buku ini bertujuan untuk membangkitkan minat baca di kalangan siswa serta memperkenalkan pemikiran kritis melalui literatur klasik Indonesia. "Madilog bukan hanya sebuah karya biasa, tapi warisan pemikiran penting yang dapat membuka wawasan siswa tentang cara berpikir yang sistematis dan ilmiah," ujarnya.
"Madilog," singkatan dari Materialisme, Dialektika, dan Logika, merupakan karya besar Tan Malaka yang mengupas gagasan-gagasan filosofisnya dalam membangun kesadaran kritis di kalangan masyarakat, terutama dalam memandang realitas sosial, politik, dan ekonomi. Buku ini dianggap sebagai salah satu tonggak pemikiran intelektual di Indonesia, dan kegiatan bedah buku ini bertujuan untuk menggali lebih dalam makna di balik setiap gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Kegiatan ini menghadirkan pemantik, yakni Mr.Bay, seorang yang berpengalaman di jurnalistik dan aktif di dunia kepenulisan, yang memandu diskusi tentang esensi pemikiran Tan Malaka ditemani oleh Mrs. Fitriya selaku moderator yang tentu membuat diskusi dalam Bedah Buku "Madilog" semakin menarik. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bagaimana pemikiran Tan Malaka dalam buku ini sangat relevan dengan situasi sosial dan politik saat ini. "Madilog mengajarkan kita untuk selalu berpikir rasional dan tidak terjebak pada dogma atau keyakinan tanpa dasar ilmiah, khususnya berfikir secara rasional di dalam ranah pendidikan itu sendiri" jelasnya.
Selama sesi diskusi, para siswa aktif mengajukan pertanyaan seputar konsep materialisme dan dialektika, serta bagaimana pemikiran Tan Malaka dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lidya, seorang siswa kelas XII BR yang ikut serta dalam diskusi, mengatakan, "Saya sangat terinspirasi dengan cara berpikir Tan Malaka yang kritis dan logis. Buku ini membuka mata saya bahwa berpikir rasional itu sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini."
Kegiatan bedah buku ini juga menjadi bagian dari program literasi sekolah yang terus digalakkan oleh SMK PSM 1 Kedunggalar. Melalui kegiatan seperti ini, sekolah berharap dapat menumbuhkan semangat membaca dan berpikir kritis di kalangan siswa. Ibu Bety Dwi Kusmawanti, S.Pd salah satu guru yang terlibat dalam kegiatan ini, mengatakan, "Bedah buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan pemikiran, tapi juga mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dalam menilai berbagai informasi yang mereka dapatkan."
Dengan suksesnya kegiatan bedah buku perdana di SMK PSM 1 Kedunggalar ini tentu pihak sekolah berharap dapat terus menghadirkan berbagai acara literasi yang mampu membuka wawasan siswa, membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing di masa depan.