Berdiri dan Nyawiji Menjadi Seorang Master Ceremony
Menjadi seorang Master of Ceremony (MC) pada sebuah acara karnaval adalah kehormatan yang luar biasa. Tugas ini bukan sekadar membawakan acara, tetapi juga mengatur suasana, membangun koneksi dengan audiens, dan menampilkan keunikan budaya yang menjadi identitas kita. Bagi seorang siswa SMK 1 PSM Kedunggalar, yang diamanahi tugas ini, terutama pada karnaval yang memfokuskan pada tema Gemah Ripah Loh Jinawi yang erat kaitannya dengan budaya Jawa, penting untuk menekankan penggunaan sastra bahasa Jawa yang luhur, dan hal itu hadir melalui ananda Fadyl siswa kelas 11 jurusan Desain Komunikasi Visual.
Hidup dan tinggal di pulau Jawa, dan menjadi sekolah tingkat menengah keatas yang terletak di provinsi Jawa Timur, tentu bahasa Jawa menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan, bahasa Jawa sendiri adalah warisan budaya yang kaya dan luhur. Sebagai seorang MC, penguasaan terhadap bahasa ini akan menjadi kunci dalam membangun suasana yang penuh makna dan mendalam. Bahasa Jawa memiliki tingkat tutur yang beragam, mulai dari Ngoko, Krama Madya, hingga Krama Inggil, yang masing-masing memiliki konteks penggunaannya sendiri. Memahami dan menggunakan tingkatan bahasa ini dengan tepat adalah tanda penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi.
Fadyl Abiyansyah, siswa kelas XI Jurusan Desain Komunikasi Visual, yang mendapat kehormatan menjadi MC pada karnaval tahunan yang diadakan tingkat kecamatan. Fadyl, sapaan akrabnya, mampu menjalankan perannya dengan sangat baik, menghadirkan suasana yang penuh keceriaan dan interaksi yang hangat dengan para peserta serta penonton.
Karnaval yang dihadiri oleh seluruh masyarakat dari berbagai wilayah di Kabupaten Ngawi ini menampilkan berbagai atraksi tak terkecuali dengan kehadiran dari SMK PSM 1 Kedunggalar, seperti parade kostum, pertunjukan seni, serta pameran karya siswa. Sebagai MC, Fadyl tidak hanya bertugas memandu jalannya acara, tetapi juga menyampaikan informasi penting dengan jelas dan memotivasi peserta karnaval untuk memberikan penampilan terbaik mereka.
“Saya merasa sangat bangga dan bersyukur diberikan kesempatan untuk menjadi MC pada acara besar seperti ini. Awalnya ada rasa gugup, tapi dengan dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari para guru, saya bisa mengatasi rasa takut dan menjalankan tugas dengan baik,” ujar Fadyl saat diwawancarai setelah acara berakhir.
Guru pembimbing, Ibu Uswatun, juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Fadyl sebagai MC. “Fadyl telah menunjukkan bakatnya dalam public speaking dan leadership. Ini adalah bukti bahwa siswa SMK PSM 1 Kedunggalar tidak hanya mahir dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik,” ujarnya.
Para peserta karnaval dan penonton yang hadir pun memberikan respon positif terhadap penampilan Fadyl sebagai MC. Mereka menilai bahwa Fadyl mampu menghidupkan suasana dan membuat acara karnaval semakin menarik.
Keberhasilan Fadyl dalam menjalankan peran sebagai MC ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswa lain untuk terus mengembangkan potensi mereka, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam keterampilan soft skill seperti public speaking dan leadership.
Karnaval ini ditutup dengan penuh kebanggaan, mengakhiri hari yang penuh dengan kegembiraan serta kenangan manis. Sementara itu, Fadyl akan dikenang sebagai salah satu siswa yang mampu menunjukkan bahwa siswa SMK PSM 1 Kedunggalar juga dapat unggul dalam berbagai bidang, termasuk menjadi Master Ceremony di acara besar.
Menjadi seorang MC di acara karnaval adalah kesempatan emas untuk menunjukkan keterampilan berbahasa dan pengetahuan budaya yang mungkin saat ini di miliki. Dengan menekankan sastra bahasa Jawa yang luhur dan berbahasa dengan baik, Maka akan, memudahkan menjiwai dan nyawiji serta yang utama adalah memperkaya dan melestarikan budaya yang kita cintai. Tugas ini mungkin menantang, tetapi dengan dedikasi dan penguasaan yang baik, semua bisa menjadi MC yang tidak hanya profesional, tetapi juga berjiwa budaya.